Rabu, 29 September 2010

Zakat Fitrah untuk Pembangunan Masjid

Sebagian dari Zakat Fitrah untuk Pembangunan Masjid


Pertanyaan:

Assalamu`alaikum wr. wb.
Mohon bantuan penjelasannya :
Pada saat pelaksanaan zakat fitrah kemaren, ada suatu edaran dari suatu panitia penerimaan zakat fitrah (katakanlah panitia penerimaan di suatu masjid agung atau masjid jami'), dimana untuk zakat fitrah dapat disetorkan dalam bentuk uang.
Waktu itu sebesar Rp. 7.500,- atau setara dengan Rp. 3.000,- per kg beras. Pada kenyataannya ada muslim yang kesehariannya mengkonsumsi beras diatas harga diatas, Rp. 4.000,- per kg misalnya. Dan karena ingin menyesuaikan dengan kesehariannya, ada beberapa orang muslim yang membayarkan zakat fitrahnya sejumlah Rp. 10.000,-. Dari gambaran diatas jelas ada perbedaan Rp. 2.500,-. Sesuai dengan edaran, oleh panitia penerimaan di suatu musholla, hanya dibayarkan Rp. 7.500,- kepada panitia penerimaan di masjid agung/jami', sedangkan selisihnya yang Rp. 2.500,- diserahkan ke panitia pembangunan musholla.

1. Bagaimana hukum dari kejadian diatas, mohon dijelaskan lebih lanjut ?
2. Bagaimana hukum zakat fitrah bila dibayarkan dengan uang, bukan makanan pokok seperti yang kita makan sehari-hari?

Terima kasih

Wassalamu'alaikum wr. wb.


Jawaban:

Assalamu`alaikum wr. wb.

1. Hukum kejadian di atas tidak apa-apa, karena tidak memotong nilai yang asli, Rp. 7.500. Jika pembayaran yang umum dilakukan masyarakat --di tempat anda-- adalah Rp. 7.500, maka itu menjadi nilai atau standar umum. Tetapi, lebih baik agar yang membayar Rp. 10.000 --atau yang di atas 7.500-- tidak dialokasikan ke panitia pembangunan mushola. Sebab, uang/setoran zakat FITRAH hanya untuk menangani orang-orang fakir miskin, dan tidak boleh dialokasikan untuk apapun, sekalipun untuk penitia pembangunan mushola. Jika orang fakir miskin sudah tidak ada di daerah anda, misalnya, maka uang / setoran hasil zakat FITRAH diserahkan ke fakir miskin di daerah lain, yang masih ada orang-orang fakir miskinnya. Demikian, kiranya menjadi perhatian.

2. Jika orang yang ingin membayar zakat fitrah tidak sempat membayarnya dengan beras, atau hal-hal yang menjadi makanan pokok di tempat itu, maka dia diijinkan untuk membayarnya menggunakan uang, dengan nilai yang sama dengan nilai beras yang diwajibkan.

Wallahu a`lam. Semoga membantu.


Hukum pendistribusian zakat pada masjid atau lainnya terjadi khilaf :

Tafsir Munir Juz I Hal 344
Tafsir Khozin Juz II Hal 92
Jawahirul Bukhori 173
Mau’idlotul Mu’minin Juz I Hal 55

الفقه الإسلامى الجزء الثانى ص: 1958

هل تعطى الزكاة لغير هذه الأصناف ؟ اتفق جماهير فقهاء المذاهب على انه لا يجوز صرف الزكاة إلى غير من ذكر الله تعالى من بناء المسجد والجسور والقناطر إلخ

بغية المسترشدين 106

(مسئلة) لا يستحق المسجد شيئا من الزكاة مطلقا لا يجزء صرفها إلا لحر المسلم ليست الزكاة كالوصية.

تفسير المنير الجزء الأول ص: 244

(فى سبيل الله) ويجوز للغازى ان يأخذ من مال الزكاة وإن كان غنيا كما هو مذهب الشافعية ومالك واسحق وقال أبو حنيفة وصاحباه لا يعطى إلا إذا كان محتاجا ونقل القفال عن بعض الفقهاء أنهم اجازوا صرف الصدقات إلى جميع وجوه الخير من تكفين الموتى وبناء الحصون وعمارة المسجد لان قوله تعالى فى سبيل الله عام فى الكل

الفقه الإسلامى الجزء الثانى ص: 876

أتفق جماهير فقهاء المذاهب على أنه لا يجوز صرف الزكاة إلى غير من ذكر الله تعالى من بناء المساجد ونحو ذلك من القرب التى لم يذكرها الله تعالى مما لا تمليك فيه: لأن الله سبحانه وتعالى قال (إنما الصدقات للفقرء) وكلمة إنما للحصر والإثبات. ثبت المذكور وتنقضى ما عداه فلا يجوز صرف الزكاة إلى هذه الوجه: لأنه لم يوجد التمليك اصلا، لكن فسر الكسانى فى البدائع سبيل الله بجميع القرب فيدخل فيه كل من سعى فى طاعة الله وسبيل الخيرات إذا كان محتاجا لأن فى سبيل الله عام فى الملك اى يشمل عمارة المسجد ونحوها مما ذكر وفسر بعض الحنيفية "فى سبيل الله" بطلب العلم ولو كان الطلب عنيا.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOP